Terakota Han

Terakota Han 汉兵马俑 atau disingkat hanyong 汉俑 adalah bagian dari makam raja Chu ke 3 yang bernama Liu Wu 刘戊 yang berlokasi di kota Xuzhou 徐州 provinsi Jiangsu 江苏 . Pasukan terakota ini sendiri berada sekitar 300 meter sisi barat dari makam sang raja dan melambangkan pasukan pengawal raja. Situs sejarah iini memiliki sejarah lebih dari 2150 tahun.

Latar Belakang Penggalian

Xuzhou adalah pusat kebudayaan di masa dinasti Han, Pasukan terakota Han ini menggambarkan kkehebatan militer dinasti Han, terutama Xuzhou di masa itu. Hal iini juga menarik perhatian banyak wisatawan dalam dan luar negero.
Penemuan terakota Han di Xuzhou menjadi penemuan besar dalam dunia arkeologi. Tim arkeolog dikagetkan saat tambang batu di daerah Shizishan 狮子山 menemukan beberapa “patung manusia kecil”, karena “patung manusia kecil” tersebut ternyata adalah pasukan terakota yang berbahan tanah liat yang berasal dari masa dinasti Han barat. Tinggi pasukan terakota ini sekitar 60 cm dan terbagi dalam beberapa golongan pasukan. Pasukan terakota ini pada awalnya berwarna, memiliki penampilan yang beragam dan tampak realistis, sehingga sangat menggambarkarkan kehidupan di masa itu.
Terakota sendiri adalah bentuk persembahan sebagai pendamping untuk makam yang bermula di masa dinasti Zhou tetapi berkembang besar d masa dinasti Qin dan Han. Masyarakat di masa itu sangat mempercayai takhayul, sehingga banyak pemimpin yang berusaha “membawa” barang-barang yang ia sukai semasa hidup untuk digunaakan lagi di akhirat. Banyak peralatan giok,, logam, dan tembikar mereka yang dijadikan pendamping makam. Demikian pula terakota Han yang menjadi pendamping makan raja Chu ke 3. Penempatan dan formasi pasukannya pun sesuai dengan ilmu perang kuno, yang membentuk sebuah unit pasukan yang utuh.

Sumber lain mengatakan bahwa pasukan terakota Han ini pada awalnya ditemukan oleh anak anak yang secara tidak sengaja menemukan “kepala manusia kecil” saat sedang bermain di tahun 1984. Tim arkeolog langsung mengunjungi lokasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan menemukan pasukan terakota berbahan tanah liat. Setelahh melakukan penelitan lebih lanjut diketahui bahwa benda tersebut berasal dari masa dinasti Han dan berjumlah lebih dar 4000 buah. Selain pasukan terakota juga ditemukan baju giok, benang emas, dan beberapa pecahan sisa batu giok yang rusak karena sepertinya makam ini pernah dijarah sebelumnya. Para akeolog akhirnya menemukan jasad pemilik makam ini yang saat diteliti ternyata adalah raja Chu ke 3.

Nilai

Terakota Han tidak hanya memiliki jumlah yang sangat banyak tetapi juga jenis yang sangat beragam. Situs ini juga menjadi peninggalan berharga dari dinasti Han dan menjadi bukti peran militer kota Xuzhou di masa itu. Selain bernilai besar dalam mempelajari seni ukiran diasti Han, tetapi juga memberikan informasi penting mengenai kehidupan masyarakat, budaya pemakaman, dan ilmu militer.

Pendalaman Sejarah

Terakota Han sama seperti Terakota Qin, merupakan persembahan pendamping makam. Masyarakat dinasti Han masih memandang kematian selayaknya kehidupan di mana manusia setelah meninggal, tetap melanjutkan kehidupan hanya saja berpindah tempat sehingga berusaha untuk membawa semua harta baik materi dan moriil untuk dibawa ke akhirat agar bisa dinikmati lagi di sana. Dari anyak makam raja Chu yang ditemukan di Xuzhou, masing masing memiliki fasilitas lengkap, mulai dari dapur, gudang, ruang tamu, tempat hiburan dan lain lain selayaknya dunia nyata, bahkan toilet pun tak luput dari pembuatan. Dengan latar belakang ini, tentu banyak raja dan pemimpin lainnya yang ingin tetap memimpin pasukan di akhirat nanti, sehingga muncullah pasukan terakota. Tetapi berdasarkan peraturan di masa dinasti Han, hanya orang tertentu yang boleh memiliki pasukan terakota sebagai pendamping makam, itupun harus seijin kaisar. Saat ini hanya ada 3 itus terakota skala besar yang ditemukan di Tiongkok, yaitu Terakota Qin, terakota kota keluarga Yang dari masa dinasti Han di kota Xianyang 咸阳 , dan Terakota Han di kota Xuzhou ini sendiri. Adanya Terakota Han di Xuzhou ini juga menggambarkan pentingnya Xuzhou dalam politik dan militer. Xuzhou merupakan kota bersejarah panjang dan menjadi pusat kebudayaan dinasti Han. Sebagai kampung halaman dari pendiri dinasti Han, Liu Bang 刘邦 mengangkat adiknya, Liu Jiao 刘交 sebagai raja Chu pertama untuk mengatur daerah ini. Di masa awal dinasti Han, dengan Liu Jiao menjadi raja yang memiliki kedudukan tertinggi dan banyak pejabat tinggi yang berasal dari Xuzhou, menjadikan Xuzhou sebagai pusat politik dan budaya kedua setelah ibuota Chang’an 长安 .

Museum

Museum Terakota Han kota Xuzhou 徐州汉兵马俑博物馆 merupakah museum situs sejarah Tiongkok yang didirikan pada tahun 1985 setelah ditemukannya terakota Han.
Pasukan terakota sendiri terbagi dalam beberapa jalur, yaitu
1. Tiga jalur berisi prajurit infantri dengan jarak antar jalur sekitar 5 meter dan masing masing memiliki panjang 28 meter, lebar 2.2 meter, tinggi 1.1-1.4 meter, serta kedalaman 0.4-1.1 meter.
2. Jalur berisi pengawal yang berada sekitar 5 meter sisi timur jalur prajurit infantri, jalur ini memiliki panjang 26 meter, lebbar 1 meter, kedalaman 0.15-0.4 meter.
3. Dua jalur berisi prajurit kavaleri dan artileri, berada 125 meter sebelah barat dari 3 jalur prajurit infantri. Salah satunya rusak di tahun 181, sedangkan 1 jalur lainnya memiliki panjang 12.5 meter, lebar 3.5 meter, serta kedalaman 0.4-0.6 meter.
Dua jalur prajurit infantri dan jalur pengawal sudah dikeluarkan dari dalam tanah. Dua jalur prajurit infantri mengalami kerusakan yang berbeda. Saat ini tersimpan sekitar 2393 buah pasukan, dengan 1016 buah dari jalur 1 dan 1377 dari jalur 2.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *