Huo Yuanjia

Huo Yuanjia 霍元甲 adalah salah satu ahli beladiri terkenal di akhir dinasti Qing. Ia terlahir dalam keluarga penjaga keamanan, dan meneruskan teknik “Tinju Tersesat 迷踪拳”. DI tahun 1909 saat ia berusia 41 tahun, ia pergi ke Shanghai atas rekomendasi temannya, Nong Jinsun dan mengajar beladiri di Pusat Kebugara JIngwu 精武体操会 milik Chen Gongzhe 陈公哲 dan Chen Chen Tie 陈铁. Ia dijuluki sebagai salah satu dari 10 Master Beladiri di Cangzhou 沧州十大武术名人, bahkan Sun Yatsen 孙中山 menyebutnya “penerus unggul yang membela negara melalui bela diri” dan saat mengunjungi peringatan 10 tahun pusat kebugaran Jingwu juga melnuliskan “尚武精神” untuk memperingati Huo Yuanjia.

Suku : Han
Masa hidup : 1868-1910

Perjalanan Hidup

Leluhur Huo Yuanjia berasal dari daerah Cangzhou, provinsi Hebei. Tapi ia sendiri besar di Tianjin (untuk mengenang perjuangan Huo Yuanjia, pemerintah kota Tianjin menetapkan desa tempat asal Huo Yuanjia sejak 2009 diubah namanya menjadi desa Jingwu). Ia lahir di keluarga yang erat dengan bela diri, ayahnya, Huo Endi 霍恩第 bekerja sebagai pengawal bayaran yang hanya membantu masyarakat kelas bawah. Huo Yuanjia juga memiliki 2 saudara yaitu kakak, Huo Yuanqing 霍元卿 dan adik, Huo Yuandong 霍元栋.
Konon, Huo Yuanjia memilliki fisik yang lemah saat masih kecil sehingga ayahnya tidak mengijinkannya belajar bela diri karena takut akan merusak nama aik keluarga. Tetapi ia diam diam tetap belajar bela diri dengan berbagai cara. Ia sempat dimarahi saat ayahnya mengetahui hal tersebut tetapi ia berjanji untuk tidak bertanding dengan orang lain dan tidak akan mempermalukan keluarga. Huo Yuanjia sangat pintar dan cepat menguasai bela diri, unggul dibandingkan saudaranya, hingga akhirnya di umur ke 24 ia dapat dalam 5 menit mengalahkan orang yang hanya dengan 3 jurus sudah mampu mengalahkan adik dan kakaknya. Melihat hal tersebut akhirnya sang ayah berubah pikiran dan serius mengajarinya. Ia juga mengembangkan jurus “Tinju Rahasia 密宗拳” menjadi “Tinju Tersesat 迷踪拳”. Sejak ia berhasil mengalahkan salah satu ahli bela diri di Tianjin yang menantangnya, ia pelan pelan mulai dikenal sebagai petarung yang kuat di Tianjin.

Saat dewasa, Huo Yuanjia menjalankan bisnis toko obat milik Nong Jinsun 农劲荪. Nong juga mengajarkannya banyak hal terkait keadaan Tiongkok dan luar negeri.
Di tahun 1896, seorang jagoan dari Shandong, Liu Zhensheng 刘振声 datang dan meminta berguru pada Huo Yuanjia, akhirnya Huo Yuanjia menerimanya dan mematahkan aturan keluarga Huo untuk hanya menwariskan ke dalam, tidak mewariskan keluar.


Di tahun 1901, seorang petarung Rusia datang ke Tianjin untuk melakukan pertunjukan bela diri, ua juga memasang iklan dan mengklaim dirinya adalah pertarung nomor 1 di dunia, tidak ada yang bisa mengalahkannya di Tiongkok. Setelah melihat iklan tersebut dan mendengar bahwa orang Rusia menghina orang Tiongkok, Huo Yuanjia mengajak muridnya, Liu Zhensheng serta temannya, Nongjinsun untuk mendatangi tempat pertunjukan. Orang Rusia tersebut menantang orang Tiongkok yang berani untuk ke panggung melawannya, seketika itu juga Huo Yuanjia naik ke panggung dan memperkenalkan diri. Mendengar latar belakang Huo Yuanjia, orang Rusia tersebut memutuskan tidak melanjutkan pertunjukan dan meminta Huo Yuanjia ke belakang panggung. Menanggapi hal tersebut, Huo Yuanjia memberikan 3 syarat, yaitu pertama, memasang iklan kembali dan menghapus kata kata “nomor 1 di dunia”; kedua, meminta orang Rusia untuk meminta maaf seara terbuka; jika tidak dipenuhi maka syarat ketiga, bertanding sampai tetes darah terakhir. Memahami nyawanya terancam, orang rusia itu memilih 2 syarat pertama dan meninggalkan Tianjin.


Di tahun 1909, seorang petarung Inggris (yang sebenarnya adalah pemain sirkus) datang ke Shanghai dan memasang iklan yang menghina orang Tiongkok. Masyarakat sangat tidak menyukai hal tersebut tetapi juga tidak ada yang berani melawan. Nong Jinsun yang membaca iklan tersebut segera menghubungi kenalannya, Chen Qimei 陈其美 dan merekomendasikan Huo Yuanjia. Huo Yuanjia akhirrnya datang ke Shanghai untuk mengadakan pertandingan di waktu yang sudah ditentukan. Pertandingan direncakan di tempat terbuka dengan aturan yang melarang tendangan. Mengetahui rekam jejak Huo Yuanjia, pihak lawan meminta uang jaminan yang cukup besar, tetapi dengan dukungan temannya, Huo Yuanjia menyanggupi permintaan tersebut, Meski demikian, pihak lawan kembali mengundur pertandingan, Huo akhirnya memasangkan iklan di koran yang berbunyi “Dunia menyebut negara ini sebagai negara lemah yang berpenyakitan, saya sebagai salah satu orang berpenyakitan dari negara ini, bermaksud untuk bertanding dengan orang sehat di dunia ini”, meski tantangan ini sudah terdengar oleh para petarung luar negeri, sang petarung inggris justru alah kabur, begitu juga dengan promotor acaranya.
Di tahun 1910, dngan bantuan Nong Jinsun dan berbagai pihak, Huo Yuanjia berhasil mendirikan Pusat Kebugara Jingwu. Huo mengakui sendiri ahwa dalam usahanya embela negara ia melalui 2 hal yang sangat sulit, yaitu pertama, melanggar aturan keluarga dengan menerima murid dari luar keluarga, demi ngara ia mengajarkan teknik Tinju Rahasia yang sudah 7 generasi hanya diwariskan dalam keluarga; kedua, ia mengubah Tinju Rahasia 秘宗拳 menjadi Teknik Tersesat 迷踪艺, agar menjadi lebih bisa diterapkan, supaya masyarakat bisa cepat menguasainya dan mampu melindungi diri.
Di tahun yang sama, mendengar Huo Yuanjia membuat petarung Rusia dan Inggris ketakutan bahkan sampai berani mendirikan pergurusan, perkumpulan judo dari Jepang merasatidak senang. Mereka memilih beberapa petarung dan menantang Huo Yuanjia. Awalnya Huo menyuruh muridnya, Liu Zhensheng untuk melawannya, dan berhasil mengalahkan 5 orang secara beruntun. Pemimpin tim Jepang sangat marah akan hasil ini dan memutuskan untuk turun tangan menantang Huo Yuanjia. Saat kedua belah pihak baru bertanding, pemimpin tim Jepang langsung paham bahwa Huo sangat kuat sehingga iia mencoba berbuat curang, sayangnya hal ini diketahui Huo yang akhirnya meatahkan tangan lawan. Pemimppin tim Jepang pun terpaksa mengakui kekalahan. Hasil pertandingan ini membuat namanya dikenal banyak orang di Shanghai, banyak pihak yang mengundangnya untuk mengajar di berbagai tempat. Mendapat hasil tersebut, pihak Jepang mengubah strategi, mereka mengundang Huo datang ke pesta setelah pertandingan. Melihat Huo Yuanjia mendapat banyak luka akibat pertandingan dan memiliki sakit pernafasan, mereka merekomedasikan seorang dokter untuk mengobatinya. Huo Yuanjia tanpa ragu menerima tawarannya, bahkan sampai dirawat di klinik sang dokter. Setelah dirawat, keadaan penyakitnya tidak djuga membaik, justru membruk. Melihat keadaan tersebut, pihak Jingwu meminta Huo untuk dikeluarkan dari klinik, tetapi sang doktr berusaha menghalanginya, hingga akhirnya setelah dorongan berbagai pihak, Huo berhasil keluar dari klinik. Meski demikian, karena kadar racun yang sudah terlalu tinggi, Huo gagal diselamatkan dan menginggal di Pusat Kebugaran Jingwu. Para muridnya lalu membawa obat yang diminum Huo Yuanjia untuk diperiksa, dan baru mengetahui bahwa itu sebenarnya adalah racun yang diberikan pihak Jepang.
Sepeninggal Huo Yuanjia, banyak pihak yang memberikan penghormatan besar padanya dan mengadakan pemakaman besar untuknya. Perguruan Jingwu sendiri dilanjutkan oleh adik dan anak Huo Yuanjia.

Tambahan

  1. Dikisahkan saat mendengar Huo Yuanjia meninggal karendiracun pihak Jepang, murid kesayangannya yang bernama Chen Zhen 陈真 segera berusaha membalaskan dendamnya. Kisah ini diangkat dalam film Jingwumen 精武门 yang diperankan Bruce Lee. Tetapi sebenarnya tidak ada nama Chen Zhen dalam sejarah yang terkait.
  2. Setelah 70 tahun sepeninggal Huo Yuanjia, sempat dilakukan pembongkaran makan Huo Yuanjia di tahun 1989 untuk dilakukan pengujian terhadap jasadnnya. Hasilnya benar ditemukan racun pada jasadnya.
  3. D tahun 1989, pemerintah kota Tianjin merenovasi rumah lama HHuo Yuanjia dan mendirikan Taman Peringatan Huo Yuanjia, yang di tahun 1997 digabung dan diubah namanya menjadi Museum Peringatan Huo Yuanjia. Peti Huo Yuajia dipindahkan ke tempat ini pada 1989.
    3. Di taun 1923, Huo Dongge 霍东阁 besama dengan keponakannya, Huo Shousong 霍寿嵩 datang ke Indonesia dan mendirikan perguruan Jingwu. Huo Dongge juga aktif dalam perjuangan melawan Jepang. Seelain itu, dari 3 putra dan 1 putri yang ia miliki, ada 1 putra, Huo Wenliang 霍文亮 dan putri, Huo Yuehua 霍月华 merupakan hasil pernkahannya dengan istri orang Tionghoa Indonesia bernama Ye Yumei 叶玉梅. Sementara itu keponakan Huo Dongge sekaligus cucu Huo Yuanjia, Huo Shousong setelah sampai di Indonesia, selain ikut mengajar di perguruan Jingwu, ia juga membuka usaha pembuatan obat tradisional Tiongkok

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *